Strategi Konten Marketing yang Paling Disukai Gen Z di Instagram & TikTok
Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z adalah kelompok usia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh bersama internet, media sosial dan smartphone menjadikan mereka generasi paling digital sejauh ini. Instagram dan TikTok adalah dua platform wajib yang harus ada di gadget mereka dan brand yang ingin relevan harus mampu memahami bagaimana cara Gen Z mengkonsumsi konten.
MARKETING AND BUSINESS
Frasha Rizky Pratama
4/23/20253 min read
Strategi Konten Marketing yang Paling Disukai Gen Z di Instagram dan TikTok
Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z adalah kelompok usia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh bersama internet, media sosial dan smartphone menjadikan mereka generasi paling digital sejauh ini.
Instagram dan TikTok adalah dua platform wajib yang harus ada di gadget mereka dan brand yang ingin relevan harus mampu memahami bagaimana cara Gen Z mengkonsumsi konten.
Tapi, bagaimana sebenarnya strategi konten marketing yang paling efektif untuk Gen Z di dua platform ini? Artikel ini akan membahas mengenai strategi konten marketing paling disukai Gen Z di Instagram dan TikTok yang bisa dijadikan referensi oleh Anda sebagai bisnis owner ataupun content creator.


1. Gunakan Format Visual Singkat dan Menarik
Gen Z memiliki tingkat kejenuhan yang lebih tinggi daripada generasi milenial. Konten panjang dan bertele-tele akan langsung di-skip. Di TikTok, video berdurasi 15 - 30 detik dengan hook kuat di 3 detik pertama jauh lebih efektif. Sementara di Instagram, Reels dan Stories jadi pilihan utama dibandingkan feed statis.
Tips:
Mulai dengan hook yang menarik di 3 detik pertama
Gunakan subtitle agar mudah dipahami
Tambahkan efek atau transisi yang mengikuti trend visual
2. Storytelling > Hard Selling
Gen Z tidak suka dipaksa untuk membeli. Mereka lebih suka cerita yang relatable, menyentuh sisi emosional atau bahkan lucu. Konten yang bercerita soal pengalaman nyata, behind the scene, atau proses pembuatan produk jauh lebih engaging ketimbang iklan hard selling yang to the point dan mengarahkan langsung ke penjualan.
Contoh:
Alih-alih hanya mempromosikan produk skincare, buatlah konten seperti:
“Awalnya kulitku breakout parah banget. Sampai akhirnya nemu ini…”
Cerita seperti ini lebih terasa personal dan tidak memaksa.
3. Ikuti Trend, Tapi Tetap Autentik
Gen Z sangat aktif mengikuti trend di TikTok dan Instagram. Menggunakan sound viral, tantangan (challenges) atau filter populer bisa meningkatkan peluang masuk ke FYP (For You Page). Tapi hati-hati, mereka juga sangat sensitif terhadap brand yang terlihat terlalu memaksakan kondisi.
Strategi yang Bisa Dicoba:
Buatlah konten dengan trend sesuai dengan tone dan nilai brand Anda.
Kolaborasi dengan KOL yang tepat untuk membantu menjaga citra dari brand Anda.
4. Libatkan Audience Secara Aktif
Gen Z menyukai komunikasi dua arah. Mereka ingin merasa menjadi bagian dari cerita, bukan hanya penonton. Konten interaktif seperti polling, Q&A, challage atau user-generated content (UGC) bisa meningkatkan engagement secara signifikan.
Contoh:
Challenge dance dengan hashtag brand.
Ajakan membuat konten review produk dengan hadiah giveaway.
Kuis di Instagram Story untuk mengukur minat audience.
5. Kolaborasi dengan Micro & Nano Influencer
Gen Z lebih percaya pada influencer kecil yang terasa lebih natural dibanding macro influencer atau brand ambassador besar. Micro-influencer (1.000–10.000 followers) memiliki engagement yang lebih tinggi dan mampu membangun kepercayaan dari konten yang dibuat secara natural.
Cara Efektif:
Pilih influencer yang benar-benar menggunakan produk Anda.
Biarkan mereka berkreasi, jangan terlalu kaku dengan brief.
6. Gunakan Musik dan Audio Secara Strategis
Di TikTok dan Instagram Reels, pemilihan audio sangat penting. Sound yang sedang trend bisa membuat konten lebih mudah diingat dan disukai. Bahkan, banyak konten viral yang hanya karena sound-nya yang mudah diingat.
Tips Cepat:
Cek trending sound setiap hari.
Buat konten yang bisa merecycle audio populer.
7. Konsistensi Upload
Media sosial pada dasarnya adalah platform hiburan, dan Gen Z selalu mencari hiburan di media sosial. Konsisten adalah kunci keberhasilan dalam strategi konten marketing dan Gen Z menyukai brand yang konsisten hadir di feed mereka.
Rekomendasi:
Gunakan content calendar.
Jadwalkan posting pada jam aktif Gen Z (biasanya sore-malam hari).
Untuk tetap engage dengan Gen Z di Instagram dan TikTok, Anda sebagai bisnis owner dari sebuah brand ataupun sebagai content creator tidak bisa hanya mengandalkan cara lama. Gen Z menginginkan konten yang cepat, autentik, interaktif, dan memiliki value. Mereka tidak mencari iklan, mereka mencari cerita, koneksi, dan komunitas.
Dengan memahami gaya komunikasi mereka dan berani mengeksplorasi materi baru, Anda bisa membangun hubungan yang kuat dan jangka panjang dengan generasi masa depan ini.
Mengenal Gen Z di Media Sosial
Sebelum merancang strategi konten marketing yang tepat, penting bagi Anda memahami terlebih dahulu perilaku dan ekspektasi Gen Z sebagai pengguna aktif Instagram dan TikTok.
Generasi Z adalah digital native sejati. Mereka tidak hanya menggunakan media sosial untuk hiburan, tapi juga untuk belajar, menemukan trend baru, mencari produk, hingga membentuk opini tentang brand. Gen Z cenderung:
Lebih menyukai konten yang autentik dan tidak terlalu dipoles
Memilih brand yang punya value sesuai dengan kebutuhan mereka
Aktif terlibat dalam konten yang mereka sukai
Dengan karakteristik ini, Anda sebagai bisnis owner ataupun content creator wajib memahami strategi konten marketing yang tepat jika ingin menjadikan Gen Z sebagai target market.