Perbedaan Owner Skincare Wardah dengan Owner Skincare Viral Lainnya

Industri skincare di Indonesia berkembang pesat dengan munculnya berbagai merek skincare yang viral di media sosial. Namun, di antara banyaknya brand skincare, Wardah tetap menjadi salah satu yang paling terkenal dan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan merek skincare viral lainnya.

MARKETING AND BUSINESS

Frasha Rizky Pratama

2/6/20252 min read

Perbedaan Owner Skincare Wardah dengan Owner Skincare Viral Lainnya

Industri skincare di Indonesia berkembang pesat dengan munculnya berbagai merek skincare yang viral di media sosial. Namun, di antara banyaknya brand skincare, Wardah tetap menjadi salah satu yang paling terkenal dan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan merek skincare viral lainnya.

Salah satu faktor utama yang membedakan Wardah adalah sosok pendirinya, serta strategi bisnis yang diterapkan dibandingkan dengan owner skincare lain yang baru viral.

Owner Skincare Viral: Mayoritas dari Influencer atau Selebgram

Berbeda dengan Wardah, banyak skincare viral yang dimiliki oleh influencer, selebgram, atau public figure yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Biasanya, mereka memanfaatkan popularitasnya untuk memasarkan produk skincare yang mereka ciptakan. Merek-merek ini sering kali muncul dengan konsep marketing yang agresif dan memanfaatkan trend tertentu untuk menarik perhatian pasar dalam waktu singkat.

Sebagian besar owner skincare viral tidak memiliki latar belakang dalam bidang farmasi atau dermatologi. Mereka lebih berfokus pada branding, pemasaran, dan endorsement daripada formulasi atau pengembangan produk yang mendalam.

Strategi Bisnis dan Pemasaran

Wardah: Berbasis Inovasi dan Keberlanjutan

  • Wardah memiliki laboratorium penelitian dan pengembangan sendiri untuk memastikan kualitas produk yang tinggi.

  • Fokus pada inovasi produk dengan menggandeng para ahli dermatologi dan ilmuwan kosmetik.

  • Pemasaran yang lebih soft-selling dengan kampanye yang inspiratif, seperti “Cantik dari Hati” yang menekankan kecantikan dari dalam.

  • Distribusi luas, tidak hanya mengandalkan e-commerce tetapi juga memiliki jaringan ritel yang kuat di berbagai toko offline dan supermarket.

Skincare Viral: Mengandalkan Strategi Viral Marketing dan Endorsement

  • Kebanyakan brand viral bergantung pada promosi melalui influencer dan selebgram. Jadi tidak heran jika Anda sering kali mendengar kata-kata "Skincare yang lagi viral di TikTok" saat para KOL atau influencer sedang melakukan promosi atau endorsement.

  • Strategi pemasaran lebih agresif dengan penggunaan testimoni, before-after, dan gimmick pemasaran lainnya.

  • Fokus pada trend jangka pendek dengan produk-produk yang dirilis cepat untuk mengikuti permintaan pasar.

  • Banyak yang hanya tersedia secara online tanpa distribusi fisik yang luas.

Kredibilitas dan Regulasi Produk

Wardah: Produk Berstandar BPOM dan Halal MUI

Wardah sejak awal berkomitmen untuk memastikan semua produknya memiliki sertifikasi BPOM dan Halal dari MUI. Standar produksi yang digunakan pun tinggi, dengan fasilitas produksi yang memenuhi standar industri kosmetik internasional.

Skincare Viral: Ada yang Belum Jelas Status BPOM-nya

Tidak semua skincare viral memiliki sertifikasi BPOM atau standar produksi yang jelas. Beberapa di antaranya hanya berfokus pada penjualan tanpa memperhatikan keamanan dan efektivitas jangka panjang dari produk yang mereka tawarkan. Ini menjadi risiko bagi konsumen karena bisa saja produk mengandung bahan berbahaya atau tidak sesuai klaimnya.

Perbedaan Owner Skincare Wardah dengan Owner Skincare Viral Lainnya
Perbedaan Owner Skincare Wardah dengan Owner Skincare Viral Lainnya

Profil Owner Wardah: Nurhayati Subakat

Wardah merupakan salah satu merek skincare dan kosmetik terbesar di Indonesia yang didirikan oleh Nurhayati Subakat. Beliau adalah seorang pengusaha yang sudah berpengalaman di industri kosmetik dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi.

Nurhayati mendirikan Wardah pada tahun 1995 dengan visi menghadirkan produk kosmetik halal yang aman digunakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya wanita Muslim. Dengan konsep halal dan berkualitas tinggi, Wardah berkembang pesat dan menjadi brand kecantikan yang dominan di Indonesia.

Keberlanjutan dan Konsistensi

Wardah telah bertahan selama hampir tiga dekade dengan tetap menjaga kualitas produk dan inovasi. Sebaliknya, banyak skincare viral yang hanya bertahan dalam hitungan bulan hingga beberapa tahun sebelum akhirnya menghilang karena kehilangan daya tarik pasar atau isu terkait keamanan produk.

Perbedaan utama antara owner Wardah dan owner skincare viral lainnya terletak pada latar belakang, strategi bisnis, serta fokus dalam membangun merek. Wardah, dengan pendirinya yang memiliki latar belakang farmasi dan visi bisnis jangka panjang, telah membuktikan eksistensinya selama puluhan tahun dengan produk yang terpercaya. Sementara itu, banyak skincare viral muncul dengan strategi marketing yang agresif, namun belum tentu memiliki standar keamanan dan kredibilitas yang sama.

Bagi konsumen, penting untuk selalu memilih produk skincare yang telah teruji, memiliki izin BPOM, dan berasal dari brand dengan reputasi yang jelas untuk memastikan keamanan dan efektivitas dalam jangka panjang.