Mengenal Decoy Effect: Trik Psikologis yang Sering Digunakan dalam Bisnis
Decoy effect menjadi salah satu strategi psikologis yang paling menarik untuk dibahas. Strategi ini digunakan secara halus namun efektif untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, terutama ketika mereka dihadapkan pada beberapa pilihan produk atau layanan. Tanpa disadari, banyak orang telah mengalami decoy effect saat memilih paket langganan, ukuran minuman, hingga produk teknologi. Dengan memahami bagaimana decoy effect bekerja, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, baik sebagai konsumen maupun sebagai bisnis owner.
MARKETING AND BUSINESS
Frasha Rizky Pratama
4/12/20253 min read
Mengenal Decoy Effect: Trik Psikologis yang Sering Digunakan dalam Bisnis
Decoy effect menjadi salah satu strategi psikologis yang paling menarik untuk dibahas. Strategi ini digunakan secara halus namun efektif untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, terutama ketika mereka dihadapkan pada beberapa pilihan produk atau layanan. Tanpa disadari, banyak orang telah mengalami decoy effect saat memilih paket langganan, ukuran minuman, hingga produk teknologi. Dengan memahami bagaimana decoy effect bekerja, Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, baik sebagai konsumen maupun sebagai bisnis owner.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu Decoy Effect, bagaimana cara kerjanya, contoh penerapannya, dan bagaimana Anda dapat mengimplementasikan strategi ini terhadap bisnis Anda.
Apa Itu Decoy Effect?
Decoy Effect atau dikenal juga dengan istilah Asymmetric Dominance Effect, adalah fenomena di mana preferensi seseorang terhadap dua opsi utama berubah ketika ditambahkan opsi ketiga (decoy) yang tidak sebaik salah satu opsi utama tetapi cukup mirip. Kehadiran opsi ini membuat salah satu opsi utama terlihat jauh lebih menarik, sehingga konsumen cenderung memilihnya.
Efek ini bekerja karena manusia cenderung membuat keputusan secara relatif. Dengan membandingkan opsi yang tersedia, konsumen merasa mereka membuat keputusan rasional, padahal mereka telah dipengaruhi oleh kehadiran produk atau layanan yang dijadikan umpan atau pancingan.


Cara Kerja Decoy Effect
Untuk memahami bagaimana Decoy Effect bekerja, bayangkan Anda sedang memilih antara dua paket langganan majalah:
Paket A: Versi digital saja seharga Rp100.000
Paket B: Versi cetak + digital seharga Rp150.000
Sebagian orang mungkin akan memilih Paket A karena lebih murah. Namun, jika ditambahkan opsi decoy:
Paket C (decoy): Versi cetak saja seharga Rp150.000
Sekarang, Paket B terlihat jauh lebih bernilai karena Anda mendapatkan versi digital dan cetak dengan harga yang sama dengan versi cetak saja. Kehadiran Paket C (yang tampak tidak masuk akal) mendorong konsumen untuk memilih Paket B, padahal pilihan ini belum tentu yang mereka pilih sebelumnya.
Contoh Decoy Effect lainnya
1. Harga Menu
Banyak coffee shop menggunakan Decoy Effect saat menyusun menu. Misalnya, tiga pilihan ukuran minuman:
Kecil: Rp10.000
Sedang: Rp18.000
Besar: Rp20.000
Tanpa opsi sedang, banyak orang mungkin memilih ukuran kecil karena lebih murah. Namun, kehadiran opsi sedang membuat ukuran besar terlihat jauh lebih bernilai hanya dengan menambah sedikit biaya. Akhirnya, konsumen terdorong untuk memilih ukuran terbesar.
2. Produk Smartphone
Dalam penjualan smartphone, merek tertentu mungkin menawarkan tiga model:
Model A: RAM 4GB, harga Rp2.000.000
Model B: RAM 6GB, harga Rp3.000.000
Model C: RAM 6GB + fitur tambahan kecil, harga Rp3.500.000
Model B bisa menjadi decoy untuk membuat Model C terlihat sangat menarik, karena selisih harga tidak terlalu besar tapi fitur tambahan terlihat menggoda.
Mengapa Decoy Effect Efektif?
Manusia cenderung menghindari kompleksitas dan suka membuat keputusan cepat berdasarkan perbandingan yang jelas. Ketika ada opsi yang secara jelas lebih unggul dari opsi lain, konsumen merasa lebih nyaman membuat pilihan.
Decoy Effect memberikan ilusi rasionalitas, dengan tujuan konsumen merasa mereka membuat keputusan logis karena ada pembanding yang lebih buruk. Padahal, pilihan tersebut telah dipengaruhi oleh cara pilihan itu disusun, bukan kualitas produk secara objektif.
Bagaimana Anda Memanfaatkan Decoy Effect?
Sebagai bisnis owner, memahami Decoy Effect dapat membantu dalam strategi digital marketing khususnya pricing, penyusunan produk, hingga kampanye marketing. Berikut beberapa tips:
Susun Opsi Produk Secara Strategis: Tambahkan pilihan decoy yang membuat produk utama Anda terlihat lebih bernilai.
Gunakan Perbandingan yang Asimetris: Pastikan opsi decoy cukup mirip dengan opsi target, namun secara keseluruhan terlihat kalah menguntungkan.
Uji Respons Market: Lakukan A/B testing untuk melihat apakah penambahan opsi decoy meningkatkan konversi.
Tetap Etis: Gunakan Decoy Effect untuk memperjelas nilai produk Anda, bukan untuk menipu konsumen.
Risiko dan Etika dalam Penggunaan Decoy Effect
Meskipun Decoy Effect sangat efektif, penggunaannya harus disesuaikan dengan prinsip transparansi dan kejujuran. Jika digunakan secara manipulatif, konsumen bisa kehilangan kepercayaan terhadap brand ataupun toko Anda. Oleh karena itu, penting untuk:
Menghindari penyesatan informasi
Tidak menyembunyikan detail penting produk
Menyediakan opsi yang tetap memberikan nilai bagi semua segmen
Decoy Effect adalah strategi psikologis yang kuat dalam mempengaruhi keputusan konsumen melalui penambahan pilihan umpan yang membuat opsi tertentu terlihat lebih unggul. Teknik ini sering digunakan dalam pricing, marketing produk dan penyusunan paket layanan. Dengan memahami bagaimana Decoy Effect bekerja, Anda dapat menyusun strategi digital marketing yang lebih efektif sekaligus tetap menjaga etika dan kepercayaan konsumen.
Bagi konsumen, menyadari keberadaan efek ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih bijak dan objektif. Dan bagi pelaku bisnis, Decoy Effect bisa menjadi strategi yang cerdas asalkan digunakan dengan bijak.