Diversifikasi Sales Channel: Kunci Sukses Meningkatkan Omzet Bisnis
Banyak pebisnis terutama UMKM yang terjebak di zona nyaman dengan hanya mengandalkan satu platform seperti Shopee saja untuk menjual produk. Karena marketplace seperti Shopee menawarkan kemudahan dalam menjangkau pelanggan dan memiliki fitur kampanye marketing yang sudah disediakan. Namun jika ingin bisnis Anda berkembang pesat dan lebih tahan terhadap perubahan market digital, penting bagi Anda untuk diversifikasi sales channel agar bisnis Anda tetap stabil dalam kondisi apapun.
MARKETING AND BUSINESS
Frasha Rizky Pratama
3/5/20252 min read
Diversifikasi Sales Channel: Kunci Sukses Meningkatkan Omzet Bisnis
Banyak pebisnis terutama UMKM yang terjebak di zona nyaman dengan hanya mengandalkan satu platform di dalam strategi digital marketing yang dijalankan seperti Shopee atau TikTok saja untuk menjual produk. Karena marketplace seperti Shopee dan TikTok menawarkan kemudahan dalam menjangkau pelanggan dan memiliki fitur kampanye marketing yang sudah disediakan.
Namun jika ingin bisnis Anda berkembang pesat dan lebih tahan terhadap perubahan market digital, penting bagi Anda untuk diversifikasi sales channel agar strategi digital marketing yang bisa terus berkembang dan bisnis Anda tetap stabil dalam kondisi apapun.
Artikel ini akan membahas mengenai pentingnya diversifikasi sales channel dan bagaimana cara mengoptimalkan berbagai channel untuk meningkatkan omzet bisnis Anda.
Mengapa Diversifikasi Sales Channel Itu Penting?
Mengurangi Risiko Ketergantungan
Jika bisnis hanya mengandalkan satu sumber traffic atau satu platform marketing misalnya hanya mengandalkan marketplace seperti Shopee dan TikTok saja, perubahan algoritma atau aturan bisa berdampak besar pada penjualan.Meningkatkan Jangkauan dan Konversi
Dengan berbagai saluran penjualan dan meningkatkan strategi marketing, bisnis dapat menjangkau audience yang berbeda, meningkatkan peluang mendapatkan pelanggan potensial dari berbagai platform.Menyesuaikan dengan Perilaku Pelanggan
Pelanggan memiliki preferensi berbeda dalam berinteraksi dengan sebuah bisnis. Ada yang lebih nyaman dengan pembelian langsung di marketplace seperti Shopee, ada yang lebih suka konten video, dan ada yang tertarik melalui media sosial.Memaksimalkan ROI (Return on Investment)
Dengan berbagai jalur dan strategi marketing yang kompleks, bisnis Anda dapat teroptimasi dengan baik melalui strategi marketing yang efekti berdasarkan data kinerja dari setiap channel marketing, sehingga nilai investasi yang Anda keluarkan akan mendapat return maksimal.


Diversifikasi Sales Channel
Diversifikasi sales channel adalah strategi memperluas dan memvariasikan jalur penjualan yang digunakan untuk menarik, membimbing, dan memudahkan pelangan melakukan tindakan konversi dalam sebuah bisnis. Alih-alih hanya mengandalkan satu saluran penjualan, bisnis yang menerapkan strategi diversifikasi sales channel dapat menggunakan berbagai pendekatan untuk menjangkau audience yang lebih luas dan meningkatkan konversi.
Diversifikasi sales channel adalah langkah penting bagi bisnis Anda agar lebih stabil, adaptif, dan memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan menggunakan berbagai sales channel dan menyesuaikannya dengan perilaku pelanggan, bisnis dapat meningkatkan peluang konversi dan omzet secara signifikan.
Cara Menerapkan Diversifikasi Sales Channel
Gunakan Berbagai Sumber Traffic
Marketplace atau platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia Lazada
SEO dan konten marketing untuk traffic organik
Iklan berbayar (Google Ads, Meta Ads, TikTok Ads)
Media sosial untuk meningkatkan engagement
Sesuaikan Channel Berdasarkan Customer Journey
Awareness Stage: Gunakan blog, media sosial, dan kampanye video marketing
Consideration Stage: Social proof & testimoni, edukasi produk serta jalankan iklan retargeting
Decision Stage: Penawaran diskon, user-generated content (UGC), endorsement serta layanan after-sales
Uji dan Optimalkan Setiap Sales Channel
Lakukan A/B testing pada berbagai channel untuk mengetahui platform mana yang paling efektif. Misalnya, apakah lebih banyak prospek yang dikonversi melalui iklan retargeting dibandingkan dengan strategi lain?